Serial Bisnis no 6, Barang Murah

6. Apakah anda pernah membaca buku rich dad poor dad nya robert t kiyosaki? Atau buku marketing revolution nya tung desem waringin? Atau buku donald trump? Atau bahkan buku yg tdk langsung membahas bisnis yakni buku esq nya ginanjar agustian?

Satu persamaan dari semua buku tersebut yang bahkan dapat disebut sebagai intisarinya adalah bagaimana kita bisa mendapatkan barang yang murah sehingga bisa dijual dg harga lebih mahal.

Bisnis apapun sejatinya adalah seni menjual. Bagaimana mendapatkan barang dg harga x dan menjualnya dg harga x plus. Kelebihan robert kiyosaki, tung desem waringin dan ginanjar agustian adalah mereka berhasil mendapatkan sumber barang dg harga sangat miring sehingga mereka bisa menjual kembali dg margin profit yang tersedia lebar. Donald trump melakukan hal yg sama, tapi sedikit lebih berbeda. Dia tdk hunting barang murah melainkan justru barang mahal. Namun kelebihan dia adalah kemampuannya membeli barang mahal kemudian menyulapnya sedemikian rupa sehingga bisa berharga jauh lebih mahal lagi.

Nasehat trump yg terkenal adalah jangan beli properti berharga murah krn lokasinya pasti tdk strategis. Tapi belilah properti mahal krn pasti banyak kelebihannya dan kita akan bisa menjualnya jauh lebih mahal lagi.

Kembali ke barang murah. Saya lebih suka menyebut barang dg istilah produk krn produk jauh lebih luas yakni meliputi barang dan jasa. Dan itulah yg kemudian saya lakukan, saya berusaha mendapatkan produk dg kriteria:

1. Murah sehingga saya bisa saya jual ulang dg lebih mudah karena harga jual saya jadi kompetitif. Sebagai contoh, termasuk produk yg saya dapatkan dg harga murah adalah jasa sertifikasi iso shg bisa saya jual lagi dg harga kompetitif.

2. Dapatkan produk langsung dari sumbernya krn rentang margin yang tersedia akan sangat lebar. Bahkan saking lebarnya, saya masih bisa sharing margin dg konsep reseller. Reseller akan mendapatkan profit margin dg menjual ke end user sedangkan saya juga masih dapat profit. Bahkan pada tingkat sangat ekstrim, reseller ini masih bisa ke reseller lagi (reseller tingkat dua). Tentu saja pada kondisi terakhir ini margin yg diterima masing2 pihak sdh sangat tipis krn ada empat rantai skrg dari sumber sampai ke end user.
Tapi prinsip berbisnis, selama masih ada profit, maka itu adalah bagus.

3. Tidak apa2 jika mendapatkan produk berharga standar, namun kita masih mendapatkan benefit lain. Misalnya pembayaran boleh tempo sementara kita menjual cash. Atau harga standar, tapi masih ada sedikit celah utk margin profit.
Biasanya produk dg karakter ini adalah barang2 yg sangat umum yg dapat diperoleh di mana2. Kalau konteks saya sebagai suplier, ini adalah barang2 consumable yg sangat umum seperti sarung tangan, lap majun, masker dll.
Bagi orang yang pintar, dia tdk masalah dg margin yg tipis krn dia akan bermain di kuantiti. Walau profit tipis tp krn kuantiti besar, akhirnya revenue besar juga.

4. Dapatkan produk spesifik yg orang susah menemukannya. Jika kita bisa mendapatkannya, maka ini adalah ibarat tambang emas. Kita bisa jual dg harga berapapun yg kita mau.

Saya ada kisah nyata seorang teman yg mendapatkan produk spesifik ini. Ceritanya ada orang yg menanyakan produk x. Dia sdh cari ke mana2 dan tidak pernah ketemu. Teman saya berhasil mendapatkannya katakanlah dg harga x rupiah. Tidak tanggung2, dia jual ke orang tsb dg harga 10 kali lipat. Dan jumlah kuantiti yg dia jual ada ribuan unit. Hasilnya apa? Pembeli langsung bayar cash tanpa menawar, bahkan ditambahkan dg bonus ucapan terima kasih tdk berhingga krn telah membantu dia. Bayangkan, menjual barang ribuan unit, dengan harga 10 kali lipat, eh pembeli malah berterima kasih tdk berhingga. Kenapa? Karena dia sdh putus asa, tdk berhasil mendapatkan barang yg dicari.

Dalam skala lebih kecil, saya juga berhasil menemukan produk yang tidak umum dan susah juga dicari. Level saya adalah baru bisa menjual dg harga dua kali lipat dari modal. Tp kebutuhan akan barang ini tidak banyak sehingga customer hanya membeli 1 atau 2 unit saja. Penjualan dalam setahun juga sangat sedikit, hanya 3 atau 4 kali saja.